Lama tak menyapa gemintang, larut dalam harapan.
Kali ini datang dengan luka, dan kembali untuk menyembuhkan.
Biarkan aku bercerita dengan sejuta tanya..
Apa yang pernah kulakukan hingga pantas menerimanya?
Apakah ini kutukan hati yang telah tersakiti sekian lama?
Apakah ini doa dari duka ia yang tersenyum dalam lara?
Aku benci diberi setengah.
Aku benci jika tidak sempurna.
Lebih baik hampa daripada ada tapi tak sepenuhnya.
Aku benci, kukira kau paham.
Jika tidak benar-benar menginginkan, mengapa merenggut seluruh sisa hidupku?
Jika tidak benar-benar mengharapkan, mengapa seakan mau?
Jika tidak benar-benar mendambakan, mengapa bertindak tanpa menjaga?
Aku benci diberi setengah.
Aku benci jika tidak sempurna.
Lebih baik hampa daripada ada tapi tak sepenuhnya.
Aku benci, kukira kau paham.
Haruskah aku menghilang? Agar kau tenang tanpa beban.
Haruskah aku merela? Agar kau senang sesuai harapan.
Haruskah aku diam? Karena bagimu, rasaku tak lagi berarti, betul?
Aku benci diberi setengah.
Aku benci jika tidak sempurna.
Lebih baik hampa daripada ada tapi tak sepenuhnya.
Aku benci, kukira kau paham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar