Selamat malam, dunia!
Berhari-hari mencari inspirasi untuk menuliskan sebuah konten saja di laman ini, tapi selalu gagal. Entah mengapa. Mungkin karena terlalu banyak pemikiran-pemikiran lain dalam kepala ini yang bersautan tak karuan. Maklumlah, fresh graduate looking for first job, pusing yah. Hehehe.
Berhari-hari mencari inspirasi untuk menuliskan sebuah konten saja di laman ini, tapi selalu gagal. Entah mengapa. Mungkin karena terlalu banyak pemikiran-pemikiran lain dalam kepala ini yang bersautan tak karuan. Maklumlah, fresh graduate looking for first job, pusing yah. Hehehe.
Malam ini, suatu kejutan kecil tapi amat tak terduga berhasil membuat saya terpana.
Seperti ini ceritanya...
Seperti ini ceritanya...
Sekitar bulan Oktober/November 2014 (tidak ingat pastinya), saya mengikuti sebuah #proyekmenulis yang diadakan oleh nulisbuku.com di media sosial. Proyek menulis ini bertema surat untuk penghuni surga. Suatu surat yang ditujukan untuk siapa saja yang sudah mendahului kita menuju surga-Nya. Kala itu, rasa ingin menulis begitu besar. Dan ide-ide itu tertuju hanya pada satu subjek, Nenek.
Saya amat dekat dengan ibunda dari ibu saya ini. Beliau merawat saya sejak kecil ketika kedua orang tua saya bekerja, hingga saya menjadi 'cucu kesayangan'nya. Bulan April 2010 menjadi bulan dimana saya terakhir kali dapat menggenggam tangan Nenek. Cerita di antara kami, kecintaan saya untuk beliau, perasaan menyesal dari lubuk hati, kedekatan antara kami berdua, saya coba tuangkan dalam baris-baris kalimat. Yang kemudian saya kirimkan untuk proyek menulis #SUPS ini.
Singkat cerita, November dan Desember tahun 2014 lalu menjadi bulan-bulan penuh keseriusan untuk saya fokus dalam menyelesaikan Tugas Akhir perkuliahan saya. Tidak sempat meng-update perihal proyek menulis tersebut. Apalagi mengingat kapan tanggal pengumuman pemenangnya. Dan tanpa sengaja, ketika sedang menyusuri timeline twitter malam ini, saya teringat akan pengumuman tersebut.
Saya sudah pesimis. Pesaingnya amat banyak. Dapat menulis sampai kalimat terakhir pada surat itu saja saya sudah amat senang. Karena dapat mencurahkan segenap perasaan yang tak sempat saya sampaikan langsung pada nenek. Saya tidak berharap lebih untuk menjadi salah satu penulis di buku antologi tersebut.
Tapi Tuhan mengejutkan saya.
Saya amat dekat dengan ibunda dari ibu saya ini. Beliau merawat saya sejak kecil ketika kedua orang tua saya bekerja, hingga saya menjadi 'cucu kesayangan'nya. Bulan April 2010 menjadi bulan dimana saya terakhir kali dapat menggenggam tangan Nenek. Cerita di antara kami, kecintaan saya untuk beliau, perasaan menyesal dari lubuk hati, kedekatan antara kami berdua, saya coba tuangkan dalam baris-baris kalimat. Yang kemudian saya kirimkan untuk proyek menulis #SUPS ini.
Singkat cerita, November dan Desember tahun 2014 lalu menjadi bulan-bulan penuh keseriusan untuk saya fokus dalam menyelesaikan Tugas Akhir perkuliahan saya. Tidak sempat meng-update perihal proyek menulis tersebut. Apalagi mengingat kapan tanggal pengumuman pemenangnya. Dan tanpa sengaja, ketika sedang menyusuri timeline twitter malam ini, saya teringat akan pengumuman tersebut.
Saya sudah pesimis. Pesaingnya amat banyak. Dapat menulis sampai kalimat terakhir pada surat itu saja saya sudah amat senang. Karena dapat mencurahkan segenap perasaan yang tak sempat saya sampaikan langsung pada nenek. Saya tidak berharap lebih untuk menjadi salah satu penulis di buku antologi tersebut.
Tapi Tuhan mengejutkan saya.
Nama saya ada di antara puluhan (bahkan ratusan) nama penulis yang berkontribusi dalam buku-buku antologi tersebut. Alhamdulillah :')
Coba cek link ini. Di buku tiga nomer 24 :'))
Coba cek link ini. Di buku tiga nomer 24 :'))
Seluruh ketentuan pembelian buku dsb nya ada di link tersebut. Tentu suatu kebahagiaan yang tak terhingga, jika kalian bisa ikut merasakan cinta saya pada Nenek melalui cerita itu :)
Dan alhamdulillah, buku antologi ini merupakan buku antologi kedua saya (sebelumnya Antologi 'Pertemuan Kita' oleh Mafaza Media). Tak banyak lembar kertas yang saya sumbangkan dalam kedua buku itu, tapi setidaknya membaca nama saya di daftar penulis buku-buku itu adalah suatu kebahagiaan yang mendalam. Semoga saya masih bisa terus berkontribusi untuk dunia ini. Selamat menikmati, dunia :))
Lihat, Nek. Ini persembahan Reta buat Nenek. I miss you so much...